Depok– Walikota Depok Muhammad Idris mengungkapkan berdasarkan arahan pemerintah melalui Gubernur Jawa Barat bahwa untuk saat ini tidak ada kebijakan
karantina wilayah.
Sehubungan hal tersebut Forkopimda Kota Depok melalui Gugus Tugas percepatan penanganan COVID-19 menyampaikan kebijakan dalam upaya menghambat penyebaran COVID-19 dengan membentuk kampung siaga COVID-19 secara menyeluruh yang akan dibentuk di wilayah Kota Depok.
” Adapun mekanisme dan teknis pengaturan akan disampaikan secepatnya. Kepada suluruh tenaga kesehatan, Forkopimda menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengorbanan yang diberikan dan kepada seluruh warga Kota Depok agar extra waspada dalam menghadapi penyebaran COVID-19 ini,”ujarnya melalui siaran pers. Senen (30/3/3020).
Selain itu pihaknya juga telah mengeluarkan Surat Edaran nomor : 560/152-Disnaker tanggal 28 Maret 2020 yang di tujukan
kepada Pimpinan Perkantoran, Perusahaan/ Pelaku Usaha/ Pemilik Usah.
“Himbauan tersebut berisi pelaksanaan
bekerja dari rumah (Work Form Home) untuk kegiatan perkantoran, perusahaan/ pelaku usaha dan pemilik
usaha dalam rangka mencegah penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19),”tuturnya.
[31/3 16:35] furqon Sangiang: Disdaging Terapkan Belanja Online di Tiga Pasar Ini
DepokNews–Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdaging) Kota Depok menerapkan belanja online di tiga pasar di Kota Depok.
Kepada Disdaging Kota Depok, Zamrowi mengatakan ada tiga pasar yang sudah menerapkan belanja online tersebut antara lain Pasar Sukatani, Pasar Tugu, dan Pasar Agung.
“Untuk itu, masyarakat yang ingin belanja, dapat menghubungi nomor hotline masing-masing pasar. Untuk Pasar Sukatani dapat menghubungi ke nomor 0821-2251-8145, kemudian Pasar Tugu di nomor 0812-9491-2496 dan 0838-2172-7439,”ujarnya saat dikonfirmasi. Selasa (31/3/2020).
Dikatakan Zamrowi dengan Adanya belanja online ini masyarakat tidak lagi berkerumunan.
“Layanan belanja online ini kami buat untuk mempermudah masyarakat yang ingin berbelanja kebutuhan pokok, tapi tidak harus pergi ke pasar,” ujarnya.
Menurunya warga yang menghubungi no tersebut hanya yang berada di wilayah yang sama atau berdekatan dengan lokasi pasar.
“Warga juga bisa menghubungi langsung ke pedagangnya untuk pesan barang, lalu nanti barangnya dikirim melalui ojek online. Untuk teknisinya diserahkan kepada pedagang dan UPT pasar,” jelas Zamrowi.