Lensaparlemen.com, JAKARTA – Peristiwa kebocoran pipa gas PT SMGP di kabupaten Mandailing Natal (Madina) kini kembali disoroti oleh berbagai pihak.
Mengingat insiden tersebut secara nyata telah merugikan dan membahayakan warga sekitar. Ada puluhan korban yang dirawat di rumah sakit akibat menghirup gas beracun dari pipa yang bocor.
Kendati demikian, Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay kini mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk turut menangani insiden pipa gas yang bocor.
“Mengingat pentingnya hal ini, saya meminta agar presiden Jokowi turun tangan,” kata Saleh Daulay dalam keterangan tertulisnya, Senin, 25 April 2022.
Tambah Saleh Daulay, Presiden Jokowi seharusnya turun tangan, mengingat di wilayah-wilayah lain, presiden sering menyelesaikan ragam masalah masyarakat.
“Saya yakin, presiden pasti akan mau memperhatikan dan menyelesaikan masalah ini,” ujar Anggota Legislatif dari dapil Sumut II, termasuk Madina ini.
Alasan yang menguatkan optimis Saleh Daulay bahwa Presiden Jokowi akan ikut menyelesaikan masalah pipa gas yang bocor yaitu keselamatan warga.
Kendati keselamatan warga masyarakat menjadi prioritas utama. Karena warga tidak paham apa yang dilakukan PT SMGP sejauh ini. Tetapi kalau ada yang keracunan warga pasti panik.
Kejadian ini sudah beberapa kali terjadi. Seakan tidak belajar dari insiden sebelumnya, kejadian serupa terus berulang.
Warga sekitar yang tinggal di kisaran Sorik Merapi pasti khawatir. Mereka trauma dan ketakutan setiap saat. Tentu kerugian psikologisnya tidak bisa dibayar dengan apa pun.
“Dulu juga pernah bocor. Saya sempat berkunjung ke sana. Silaturrahim dan melihat kondisi masyarakat,” ujar Saleh Daulay.
“Pipa-pipa yang mengalirkan gas dari panas bumi di sana sangat besar-besar. Bayangkan, kalau itu bocor. Pasti akan membahayakan jiwa dan keselamatan warga,” tambahnya.
Oleh karena itu, pemerintah sudah seharusnya melakukan evaluasi, pengawasan, dan audit terhadap kinerja PT SMGP. Jangan karena berharap mendapatkan energi terbarukan, pemerintah lupa pada keselamatan warga.
Energi tentu sangat penting, tetapi kenyamanan dan ketenangan masyarakat jauh lebih penting.
Kendati demikian, Saleh Daulay mengatakan kalau ada yang salah, PT SMGP-nya ditutup saja sementara. Kalau semua sudah dinyatakan aman, baru nanti dipertimbangkan untuk beroperasi kembali
“Jangan buru-buru balik modal dan cari untung. Sekali lagi, keselamatan warga harus di atas segalanya,” pungkasnya.
(DS/RJ)