Lensaparlemen.com, Jakarta: Oleh Novita Setiani (Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta)
Belakangan media online sangat di gemari ketimbang offline, menjamurnya media online membuat koran, majalah, dan buku jadi kurang peminat. Hanya segelintir orang yang masih menjadikan bahan bacaan offline sebagai bacaan sehari – hari. Mengulas mengenai berita online/media online sangat erat kaitannya dengan persebaran berita yang tidak bersumber atas kebenaran dan hal tersebut dapat menjadi pemicu rusaknya keseimbangan di masyarakat.
Adapun beberapa media pemberitaan online yang membuat headline hanya untuk menjadi daya tarik pembaca namun tanpa mempertimbangkan headline tersebut sesuai dengan kebenaran atau tidak. Persebaran berita yang berawal dari sebuah media sosial dapat berubah menjadi pemberitaan angin, dari mulut ke mulut tanpa tau kebenaran dan berakhir zina. Allah bersabda
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ ٱلْفَٰحِشَةُ فِى ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۚ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui”.
Setelah Allah mengetahui pembicaraan berita bohong tersebut, maka orang-orang yang berusaha menyebarkan perbuatan zina dan menyebarkan berita dusta tentang zina di kalangan orang beriman, maka bagi mereka hukuman qazaf (hukuman akibat menuduh orang lain berbuat zina) sedangkan di akherat akan mendapatkan siksa neraka. Dalam surah al-Hujurat ayat 12. Allah berfirman “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.” Dalam firman tersebut telah di terangkan jika Allah ingin umatnya untuk menjaga pengucapan, dan menjaga perilaku di depan umum tanpa menyulut api tentang kabar atau berita yang tidak di ketahui kebenarannya.
Mengambil sebuah contoh dari kabar yang tersebar di social media mengenai berita berkesinambungan tentang Bill Gates yang merupakan orang terkaya nomor dua, persebaran informasi tersebut berkaitan tentang kasus virus corona yang sedang membumi. Di ketahui berita itu bermula ketika Bill mendonasikan sebagian uangnya untuk membantu tim medis melakukan riset demi menemukan vaksin dari virus tersebut, tidak hanya itu rumor menilai dari hasil perkataan Bill sendiri yang berbicara mengenai alat memusnah manusia bukanlah senjata melainkan sebuah microba seperti virus dan itu adalah pembicaraan lima tahun yang lalu saat dunia di hebohkan tentang virus ebola.
Penyebaran berita tersebut hanya berbekal informasi yang tidak valid dan mendukung, hal tersebut hanya akan menjatuhkan orang lain dan atas dasar itu muncullah fitnah akan niat baik seseorang dan itu di dasari oleh iri dengki (hasad). Dalam firmannya Allah menyebutkan dalam Surat Al-Hujurat ayat 6.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang orang fasik membawa berita maka periksa berita tersebut dengan teliti agar tidak menyebabkan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang nantinya akan menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan tersebut”.
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang Mukmin dan Mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (al-Ahab/33: 58)
Dalam hal tersebut ada baiknya jangan terlalu cepat untuk mengambil dan memberikan informasi tanpa di cerna terlebih dahulu karena bisa saja itu adalah berupa fitnah yang akan merugikan bagi orang lain karena sesungguhnya mereka terlah memikul dosa dan kebohongan yang nyata. Allah mengatakan jika fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan. Hari ini engkau menyebarkan fitnah maka selamanya akan di kenang baik bagi korban yang dihajad dan juga keluarganya.
Banyak dari manusia yang kehilangan akal sehatnya dan lebih terpacu kepada ego dan iri hati. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna karena di bekali oleh hati dan pikiran, dengan adanya pikiran manusia di harapkan dapat menjadi tuntunan bagi sesamanya, dengan adanya hati manusia di harapkan dapat menjadi pelindung dan perasa di sekitarnya. Allah berfirman dalam Surat At-Tin Ayat 4
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Dalam firman tersebut manusia di katakan sebagai ciptaan yang tanpa cacat pada segi pikiran dan hati namun adakalanya manusia menjadi makhluk yang lebih rendah dari pada hewan. Hewan sebagai makhluk ciptaanNya yang tidak memiliki akal budi sehingga mereka dengan tidak malu melakukan hal – hal yang tidak senonoh, namun manusia tanpa tidak tau malu melakukan apa yang di lakukan oleh hewan. Ego yang tinggi membuat manusia menjadi pribadi tamak dan di penuhi iri dengki, dengan tidak pandang buluh melakukan zina maupun fitnah yang merugikan orang lain.
Allah mengatakan jika tidak baik jika engkau memakan daging saudaramu sendiri, walau tidak sedarah namun seluruh citaanNya adalah saudara yang berbeda orang tua. Ada baiknya jika saling menjaga satu sama lain, wajiblah kaum muslimin senantiasa menjaga kekokohan antar sesama dengan menjaga perasaan satu sama lain agar terciptanya kehidupan yang layak di dunia dan akherat.