Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan vaksinasi gratis dilakukan kepada 70% dari total populasi masyarakat. Artinya, akan ada sekitar 182 juta orang yang akan mendapatkan vaksinasi secara gratis dari pemerintah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk vaksinasi gratis itu jumlahnya akan lebih banyak dari warga yang diberi vaksin. Pasalnya, vaksinasi kemungkinan akan dilakukan lebih dari sekali.
“Kita akan menghitung berdasarkan berapa dosis yang harus disuntikkan. Kalau sekarang semua rata-rata vaksin harus dua kali dilakukan penyuntikan, berarti kita harus menyediakan 182 juta kali dua dosis,” ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (21/12/2020).
Selain itu, kata dia, pemerintah akan menghitung juga keberhasilan (efficacy) dari vaksin yang ada. Apabila efficacy-nya sebesar 90%, maka pemerintah akan menyediakan vaksin sebanyak 182 juta ditambah 10% untuk menjamin keberhasilannya.
Selain itu, pemerintah pun harus mempertimbangkan kerusakan (wastage) dari jumlah vaksin yang ada. Dengan negara sebesar Indonesia, maka kemungkinan masalah akibat distribusi vaksin tersebut tetap harus diperhitungkan oleh pemerintah.
“Kalau semua sudah dihitung, kita juga akan menghitung mengenai berapa jumlah tenaga kesehatan, prioritasnya seperti apa, maka kami akan bisa mendapatkan hitungan mengenai kemungkinan berapa (anggaran) yang dibutuhkan,” tandasnya.