Sabtu, Juni 28, 2025
  • Tentang Kami
  • Periklanan
  • Karir
Lensaparlemen.com
  • Parlemen
  • Nasional
  • Pemerintah
  • Berita Daerah
    • All
    • Lintas Jawa
    • Lintas Nusa
    • Lintas Sumatera

    Santuni 40 Yatim Piatu, Squad 05 Komitmen Perkuat Silaturahmi dan Saling Membantu.

    Rumah Semi Permanen Kembali Terbakar di Kapuk Muara

    Rumah Semi Permanen Kembali Terbakar di Kapuk Muara

    Sekjen PKS Minta Para Anggota DPRD PKS Bekerja Lebih Cekatan Menghadapi Pemilu 2024

    Sekjen PKS Minta Para Anggota DPRD PKS Bekerja Lebih Cekatan Menghadapi Pemilu 2024

  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Login
No Result
View All Result
Lensaparlemen.com
Home Nasional

Salat Membangun Kepekaan Terhadap Realitas Sosial

Suranto by Suranto
Oktober 8, 2020
in Nasional
Reading Time: 2 mins read
0
Salat Membangun Kepekaan Terhadap Realitas Sosial
0
SHARES
29
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Twitter

Related posts

Seminar Cyber Freedom: Bangkitkan Semangat Kepahlawanan, Lawan Ancaman Siber

Seminar Cyber Freedom: Bangkitkan Semangat Kepahlawanan, Lawan Ancaman Siber

November 12, 2024
Ketua DPRD DKI Jakarta Komitmen Perjuangkan Beasiswa Pendidikan Warganya Ke Luar Negeri

Ketua DPRD DKI Jakarta Komitmen Perjuangkan Beasiswa Pendidikan Warganya Ke Luar Negeri

Oktober 13, 2024
Bagi Busyro Muqoddas, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, ibadah mahdhah salat yang rutin dilaksanakan oleh muslim bukan hanya beraspek illahi, melainkan juga di dalamnya ada aspek sosial.
Salat bagi muslim merupakan ibadah wajib yang rutin dilaksanakan sekurangnya 5 kali dalam sehari. Ritual salat selain diperagakan dengan gerakan, di dalamnya juga teradapat doa-doa yang dipanjatkan untuk meminta kebaikan kepada Allah SWT.
Busyro menyebut, lafadz-lafadz do’a yang diucapkan dalam salat mulai dari raka’at pertama sampai dengan salam mengandung aspek sosial yang kuat. Sehingga, kata Busyro bagi Muslim yang rutin melaksanakan salat harus menimbulkan kepekaan rasa terhadap realitas sosial di sekelilingnya.
“Dalam ibadah salat yang rutin dilaksanakan, do’a-do’a yang dipanjatkan di dalamnya bukan hanya untuk meminta kebaikan kepada diri sendiri, melainkan juga kebaikan dan kesejahteraan bagi orang lain,” kata Busyro saat mengisi Kultum Ba’da Dzuhur di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta pada Rabu (10/7).
Menurutnya, perintah salat yang diturunkan kepada umat Muslim bisa dijadikan sebagai pijakan untuk ‘melek’ terhadap realitas sosialnya. Kemudian Busyro juga menjelaskan bahwa, gerakan salam dalam salat juga mengajarkan muslim untuk senantiasa menebar kebaikan dan keselamatan  bagi seluruh alam.
Sehingga, jika salat telah menjadi habit bagi muslim, seharusnya kemungkaran yang terjadi di dunia berkurang. Termasuk kemungkaran politik yang marak terjadi, bukan hanya di Indonesia tapi juga telah menjangkiti peta politik secara global.
Maka, menurut Busyro, muslim harus senantiasa bersyukur bagi yang masih diberi kesempatan untuk menjalankan salat dan bisa berbuat baik sebagai impact dari salatnya. Dalam Kultum tersebut, Busyro juga menceritakan tentang Mbah Mad, tetangganya yang telah berusia lebih dari 90 tahun.
Mbah Mad, kata Busyro, adalah sosok yang tekun dan menjadikan salat sebagai habitnya. Diusia senjanya, Mbah Mad di mata Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI ini adalah sosok yang menakjubkan. Pasalnya beliau masih sanggup menjalankan rutinitas salat berjamaah di masjid.
Dari refleksi hidup Mbah Mad, Busyro menjelaskan bahwa, membaca ayat-ayat Allah tidak semata hanya yang tertulis dalam Kitab Suci Al Qur’an (Qauniyah). Karena ayat Allah tersebar di seluruh penjuru semesta (Kauliyah). Pelajaran yang bisa diambil dari kisah tersebut adalah, dalam menjalankan aktifitas dakwah, mubaligh tidak harus selalu terpaku dengan ayat-ayat qauniyah, melainkan juga kauliyah.
Pengetahuan atas ayat-ayat kauliyah tersebut sebagai bekal mubaligh dalam menyampaikan ajaran Islam supaya tidak monoton dan tekstual. Melalui pemahaman terhadap ayat kauliyah, ajaran Islam bisa disampaikan dengan rileks dan santai, serta materi dakwah yang dibawakan bisa dengan tutur bahasa obyek yang didakwahi (mad’u), “bi lisani kaumihi”.
Dalam hal ini Busyro menegaskan kepada mubaligh supaya dalam berdakwah tidak terlalu kaku. Karena sudah terlalu banyak dan berat beban yang dipikul oleh umat. Maka materi dakwah kontekstual bisa disampaikan sebagai alternatif dakwah yang menyejukan dan menggembirakan. Karena Islam hadir bukan untuk mempersulit, melainkan untuk mempermudah kehidupan manusia. (a’n)
Previous Post

PBNU: UU Cipta Kerja Menindas Rakyat Kecil

Next Post

NasDem Usul Ambang Batas Presiden 15%

Next Post
NasDem Usul Ambang Batas Presiden 15%

NasDem Usul Ambang Batas Presiden 15%

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BROWSE BY CATEGORIES

  • Berita Daerah
  • Ekonomi
  • Lintas Jawa
  • Lintas Nusa
  • Lintas Sumatera
  • Nasional
  • Olahraga
  • Parlemen
  • Pemerintah
  • Uncategorized

BROWSE BY TOPICS

#baladumkm #disparsumbar #kabupatentanahdatar #MakinCakapDigital #LiterasiDigital #SiberKreasi #DigitalCulture #DigitalEtihcs #DigitalSkills #DigitalSafety #LiDigSumatera1 #pemkotdepok #sandiagauno #tanahdatar Ahmad Yohan BIM BSA Corona Corona di Kota Depok Depok Dinas Pariwisata Pemprov Sumatera Barat Dispar Sumbar Dkr kota depok DPR RI Ekraf dan UMKM khas Ranah Minang Hj Nur Azizah Indonesia Kadistan Toli Kemenparkraf Kementan Kementerian Pariwsata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Komisi VIII Nur Azizah Kundapil Nur Azizah Tamhid NTB NTT Nur Azizah Tahmid Nur Azizah Tamhid PB ISSI PKS Reses Nur Azizah Tamhid Sandiaga Uno Sekda kota depok Sumatera Barat Sumbar Tasrif SH MH TdS 2021 Tolitoli Tour de Singkarak Tour de Singkarak (TdS) 2021 Tourism UMKM Wali Kota Depok

POPULAR NEWS

  • Muhammadiyah Memberi Masukan Kepada Pemerintah Hadapi Covid-19

    Muhammadiyah Memberi Masukan Kepada Pemerintah Hadapi Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Syafril Pakar Pendidikan; Mendikbud Gagap Menghadapi Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • CANTIKNYA BUKIT MUHAMMADIYAH DI MANGGARAI BARAT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Ribu Guru P3K Akan Kepung Kemendikbudristek, Apa Tuntutan Mereka?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotel Triza: Akomodasi Yang Nyaman di Kota Painan Kabupaten Pesisir Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Lensaparlemen.com

Ikuti Lensa Parlemen

Berita Terbaru

  • (tanpa judul)
  • (tanpa judul)
  • Seminar Cyber Freedom: Bangkitkan Semangat Kepahlawanan, Lawan Ancaman Siber
  • Tentang Kami
  • Periklanan
  • Karir

© 2020 Tim LensaParlemen.com

No Result
View All Result
  • Parlemen
  • Nasional
  • Pemerintah
  • Berita Daerah
    • Lintas Nusa
    • Lintas Jawa
    • Lintas Sumatera
  • Olahraga
  • Ekonomi

© 2020 Tim LensaParlemen.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In