Total 53 tokoh mendapatkan bintang tanda jasa dari Presiden Jokowi hari ini. Dari puluhan nama tersebut, ada Sekjen Gerindra Ahmad Muzani .
Acara penganugerahan bintang tanda jasa ini digelar di Istana Negara, Kamis (13/8/2020). Muzani mendapatkan Bintang Jasa Utama.
“H. Ahmad Muzani , S.Sos. (Wakil Ketua MPR RI 2018-2019),” begitu keterangan soal bintang jasa yang diterima Muzani .
Berdasarkan keterangan tertulis dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Tanda Jasa Medali Kepeloporan dan Tanda Kehormatan yang terdiri atas Bintang Mahaputera, Bintang Jasa, dan Bintang Penegak Demokrasi dianugerahkan berdasarkan Kepres No 51, 52, dan 53/TK/TH 2020 tanggal 22 Juni 2020 dan Nomor 79, 80, dan 81/TK/TH 2020 tanggal 12 Agustus 2020 yang dibacakan oleh Sekretaris Militer Presiden, Mayjen TNI Suharyanto.
“Memutuskan, menetapkan dan seterusnya, kesatu menganugerahkan Tanda Jasa Medali Kepeloporan, Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera, Bintang Jasa, dan Bintang Penegak Demokrasi kepada mereka yang nama dan pangkat jabatannya tersebut dalam lampiran keputusan ini, sebagai penghargaan atas jasa-jasanya sesuai ketentuan syarat khusus dalam rangka memperoleh Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan,” ujar Sekretaris Militer Presiden, Mayjen TNI Suharyanto yang disiarkan kanal
Ahmad Muzani menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Jokowi yang memberikan bintang tanda jasa untuknya.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas nama Pemerintah dan Negara, yang telah memberikan penghargaan Bintang Jasa Utama ini,” ujar Muzani dalam keterangan tertulis, Kamis (13/8).
“Mudah-mudahan kami termasuk orang yang pantas menerima penghargaan dari negara ini,” lanjutnya.
Muzani berjanji terus berjuang memberi kebaikan untuk masyarakat. Ia sebelumnya gencar menyampaikan pentingnya perlindungan model pendidikan Pesantren akibat pembatasan sosial karena pandemi virus Corona (COVID-19).
Tak berselang lama, Wapres Ma’ruf Amin menyebut pemerintah akan mengalokasikan bantuan Rp 2,6 triliun kepada pondok pesantren dan pendidikan berasrama agar tidak menjadi klaster baru penularan COVID-19. Muzani juga menyatakan akan terus memperjuangkan subsidi terkait pembelajaran jarak jauh via online dampak pandemi Corona.
“Kami akan memperjuangkan subsidi kuota bagi para pelajar, mahasiswa dan para santri. Ini karena pembelajaran online mengancam pembangunan sumber daya manusia kita,” tuturnya.