Kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS) menuai sorotan baik dari dalam maupun luar negeri. PPP penilaian lawatan Prabowo ke AS yang dibutuhkan untuk kerja sama bidang alat utama sistem pertahanan (alutsista).
“Kunjungan Pak Prabowo Subianto ke Amerika Serikat atas kunjungan resmi kenegaraan atas undangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat. Kehadiran Menhan RI ke Amerika sangat dibutuhkan oleh kedua negara, terutama untuk kerja sama di bidang alutsista,” kata Anggota Komisi I DPR RI F-PPP Syaifullah Tamliha , Kamis (15/12/2020).
Menurut Tamliha, Negeri Paman Sam akan rugi jika tak ada kerja sama alutsista dengan Indonesia. Sebab, Indonesia selama ini belanja alutsista dari negara kawasan Eropa.
“Amerika sendiri akan dirugikan jika tidak ada kerja sama tersebut, sebab selama ini kita membeli alutsista dari negara kawasan Eropa dan Rusia. Politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif membutuhkan keseimbangan pembelian dan investasi alutsista dengan Amerika,” ucapnya.
Soal sorotan dari sejumlah lembaga hak asasi manusia (HAM) ke Prabowo, menurut Tamliha, itu tak tepat. Tamliha percaya jika ada kesepakatan kerja sama alutsista, senjata itu tak digunakan di luar pengertian.
“Tidak pada tempatnya sejumlah pegiat HAM di Amerika untuk menolak Menhan RI dalam kehadirannya, sebab jika terjadi kesepakatan kerja sama bidang alutsista, maka senjata tersebut tidak akan digunakan militer Indonesia untuk menentang HAM,” ucapnya.
Lebih lanjut, Tamliha yakin Amerika membutuhkan Indonesia, terutama yang terkait dengan pergerakan China di Laut China Selatan. Hal itu untuk menjaga keseimbangan di kawasan Pasifik.
“Undang-Undang TNI yang ada sekarang lebih membantu TNI hanya berkutat di bidang pertahanan, sementara tugas keamanan ABRI di zaman Orde Baru telah diberikan kepada kepolisian. Saya yakin, Amerika membutuhkan Indonesia dalam kerja sama Indo-Pasifik, terutama mengantisipasi manuver Tiongkok di Laut Cina Selatan, “imbuhnya.
Sebelumnya, media ternama AS, The New York Times, menarik kunjungan Menhan Prabowo Subianto ke Pentagon. New York Times menulis bahwa Prabowo baru bisa kembali ke AS setelah dua larangan masuk ke negara itu.
Selain itu, Amnesty International Indonesia bersama lembaga lainnya menarik-menarik rencana kunjungan Prabowo ke AS. Amnesty dkk menyurati Menlu AS terkait kunjungan-kunjungan Prabowo







