Dinas Pariwisata. Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten 50 Kota, Provinsi Sumatera Barat, mengadakan Pelatihan Tata Kelola Destinasi Kabupaten Lima Puluh Kota yang dilaksanakan tanggal 15 s / d 17 September 2020, di Bio Homestay Kanagarian Solok Bio Bio Kecamatan Harau. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang disiplin ilmu dari mulai Akademisi; Dekan Fakultas Pariwisata Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) Moch Abdi, Pelaku Pariwisata; Pengurus Pokdarwis Nyarai Ritno Kurniawan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat; Kadis Pariwisata diwakili oleh Kepala Bidang Pemasaran Hendri Agung dan dari berbagai OPD internal Pemerintah Kabupaten 50 Kota seperti Bapelitbang, Dinas Lingkungan Hidup serta dari Polres 50 Kota.
Pada sambutannya ketika membuka secara resmi Acara Pelatihan Tata Kelola Destinasi Kadis parpora Nengsih, S.Pd. M.Pd mengatakan “Pemerintahan Nagari adalah garda terdepan Pemerintah daerah dimana terletaknya obyek-obyek wisata, oleh karena itu perannya sangat penting dan mempunyai kepentingan yang amat tinggi atas operasional suatu obyek atau destinasi wisata. Tanpa dukungan Pemerintah Daerah beserta jajarannya, mustahil sebuah obyek wisata akan sukses. Kegiatan ini juga sengaja kami adakan di Homestay milik masyarakat agar perekonomian setempat turut bergerak” pungkas Kadisparpora Kab. 50 Kota yang akrab dipanggil Ibu Nang.
Kadis Pariwisata Provinsi Sumatera Barat H. Novrial yang dihubungi via telepon memberikan apresiasi terhadap kegiatan Pelatihan Tata Kelola Destinasi yang diadakan oleh Disparpora Kab. 50 Kota. “Synkronisasi Pemerintahan Nagari dengan pengelolaan Kepariwisataan sangat tepat, karena Community Based Tourism adalah suatu landasan yang kokoh atas keberlangsungan suatu obyek wisata. Terlebih lagi Kabupaten 50 Kota memiliki sangat banyak potensi wisata alam yang tren peminatnya melonjak tinggi di era pandemi ini, untuk itu diperlukan manajemen pengelolaan yang tepat terutama dari aspek kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID19,” tegas Novrial.
Selain mengundang Aparat Pemerintahan Nagari, Wali Nagari, KAN dan BAMUS, juga dihadirkan pengurus Pokdarwis Destinasi Wisata dan pengelola Home Stay untuk mendapat materi-materi terkait Manajemen Destinasi Pariwisata. Dari Ritno Kurniawan, Sarjana lulusan Universitas Gajahmada yang memilih pulang kampung untuk membenahi potensi yang dimiliki, peserta pelatihan mendapat pencerahan bagaimana keuletan dan kesabaran dalam merintis potensi pariwisata dapat membuahkan hasil yang manis. Selain berhasil mengangkat perekonomiam masyarakat setempat dan mengubah profesi warga menjadi pelaku wisata, kerjakeras dan desikasi Ritno diganjar penghargaan Satya Lencana Kepariwisataan oleh Menteri Pariwisata pada tahun 2019 lalu.
Dari Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, hadirin mendapat pencerahan kiat-kiat Strategi Pengembangan dan Promosi Destinasi Wisata di Era New Normal. “Di Era Pandemi ini, kedisipilinan dalam dalam menjalankan protokol kesehatan adalah nilai jual yang amat tinggi bagi destinasi wisata dan fasilitas penunjangnya seperti akomodasi, rumah makan, toko souvenir dan lain sebagainya. Kepatuhan dan kedisiplinan dalam menjalankan protocol kesehatan tersebut itulah yang harus dipublikasikan dengan gencar melalui berbagai media, terutama di media-media social dalam bentuk video pendek, bisa melalui akun resmi Dinas maupun dengan bantuan inluencer, karena saat ini, mayoritas wisatawan potensial mencari infomasi melalui media sosial dan online ringkas Hendri Agung.
Dari Dekan Fakultas Pariwisata UMSB Moch Abdi, para peserta pelatihan mendapat materi Konsep Pengelolaan Destinasi Wisata berbasis masyarakat dimana hadirin mendapat trik-trik bagaimana mengoptimalkan peran serta masyarakat sekitar agar bisa mendapatkan keuntungan dari obyek wisata, tidak hanya menjadi penonton saja. Pada hari terakhir, peserta diajak ke Desa Wisata Tabek Kampung Berseri Astra Kab. Solok untuk belajar tiru.
Rilis: Dinas Pariwisata Prov. Sumatera Barat