MATARAM-Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB sedang menunggu petunjuk teknis (Jukni) dalam melaksanakan test cepat (rapid test) Virus Corona COVID-19. Sesuai intruksi dari Presiden RI Joko Widodo, supaya bisa identifikasi secara massal.
Kepala Kapala Dinkes Provinsi NTB, Nurhandini Eka Dewi,Sp.A, MPH, mengatakan berhuhung alat test capat belum datang mengingat masih dirapatkan di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). “Saya sudah tanyak bagaimana cara mendapatkan alat test capat. Karena Kementerian kesehatan hari ini (kemarin) sedang mempersiapkan juknis unruk alat test Cepat, alat dikirim dengan juknisnya, kita juga masih nunggu itu,”ungkapnya.
Masalah persiapan yang akan dilakukan, lanjut Eka, tentu harus mengaju pada Juknis yang nanti dikirim bersama alat yang akan digunakan untuk melaksanakan test capat. “Kita sesuikan dgn juknis dari Kemenkes. Karena test cepat itu hanya test antara bukan penentu positif negatif seseorang,”tegasnya.
Eka juga menyampaikan, terkait pengambilan obat Covid-19 yang dilakukan oleh tim pusat ke China. Mengingat, ketersediaan obat masih kurang untuk menangkal wabah yang sangat meresahkan penyuru dunia. Menurut Eka NTB juga masih kekurangan obat beberapa obat yang tersedia saat ini. “Dari 5 obat yg di sarankan, ada yg tidak ada, dan akan ditutup dengan obat yang dari China yakni obat yang dibawa daru China Avigan dan Chloroquin. Jadi harus satu bahasa se Indonesia,”ungkapnya.
Hal tersebut juga di tambahkan oleh, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi. “Kita tunggu alat datang, prinsipnya pemda NTB terus melakukan konsolidasi, menyiapkan SDM, dukungan anggaran dan sumber daya lainnya, termasuk melakukan edukasi secara masif agar seluruh pihak bisa berperan aktif. Melakukan percegahan secara bersama,”tambahnya.
Sementara terkait dengan adanya peningkatan orang yang diperiksa Covid-19 di NTB, Kata Gade adanya pertambahan jumlah orang diperiksa adalah dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang kampung dan beberapa warga yang pulang dari beberapa Daerah seperti Jakarta, Jawa Timur Bali dan daerah lainnya. “Jangkauan Pemeriksaan diperluas sebagai wujud peningkatan kewaspasdaan,”ungkapnya.
Sedangkan perkembangan data terkini Covid-19 di NTB per 22 Maret 2020, yang diseberluaskan oleh BPBD Provinsi NTB. Yakni Ada 319 orang diperiksa terkait Covid-19 terseber di kabupaten dan kota di NTB. Dengan rincian 19 Pesien Dalam Pengawasan (PDP). Hasil penanganan, 11 orang sudah sembuh dan 8 orang masih dalam pengawasan. Kemudian 300 Orang Dalam Pengawasan (ODP), 145 diantaranya selesai pemantuan dan 155 masih dalam pemantuan.