Jumat, Juni 27, 2025
  • Tentang Kami
  • Periklanan
  • Karir
Lensaparlemen.com
  • Parlemen
  • Nasional
  • Pemerintah
  • Berita Daerah
    • All
    • Lintas Jawa
    • Lintas Nusa
    • Lintas Sumatera

    Santuni 40 Yatim Piatu, Squad 05 Komitmen Perkuat Silaturahmi dan Saling Membantu.

    Rumah Semi Permanen Kembali Terbakar di Kapuk Muara

    Rumah Semi Permanen Kembali Terbakar di Kapuk Muara

    Sekjen PKS Minta Para Anggota DPRD PKS Bekerja Lebih Cekatan Menghadapi Pemilu 2024

    Sekjen PKS Minta Para Anggota DPRD PKS Bekerja Lebih Cekatan Menghadapi Pemilu 2024

  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Login
No Result
View All Result
Lensaparlemen.com
Home Nasional

NEGARAKU, NEGARA LUNAK?

Din Salahudin by Din Salahudin
Juni 8, 2020
in Nasional
Reading Time: 2 mins read
0
NEGARAKU, NEGARA LUNAK?
0
SHARES
117
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Twitter

Sekelabat, saya teringat buku the Asian Drama (1968) karya sosiolog kenamaan dunia, Gunnar Myrdal. Dua jenis karakter budaya negara, ujar Myrdall, yakni, hard state dan soft state. Budaya hard state, katanya, adalah jenis budaya yang tegas, konsisten, taat pada rule of law, disiplin tinggi, produktif, dan berpandangan jauh ke depan.

Setalian dengan itu, soft state, jenis budaya yang lemah, inkonsisten, kurang displin, social distrust, kurang memanfaatkan waktu, malas, dan kurang taat pada rule of law (bahkan mudah memperkosa aturan main). Menurut Myrdal dalam risetnya pada awal 1960-an, banyak negara di Asia, termasuk Indonesia, mengalami kebangkrutan ekonomi, miskin dan disertai praktik korupsi merajalela sebagai akibat dari ketidakmampuan negara-negara tersebut menciptakan dan menerapkan hukum serta aturan-aturan yang jelas dan tegas.

Related posts

Seminar Cyber Freedom: Bangkitkan Semangat Kepahlawanan, Lawan Ancaman Siber

Seminar Cyber Freedom: Bangkitkan Semangat Kepahlawanan, Lawan Ancaman Siber

November 12, 2024
Ketua DPRD DKI Jakarta Komitmen Perjuangkan Beasiswa Pendidikan Warganya Ke Luar Negeri

Ketua DPRD DKI Jakarta Komitmen Perjuangkan Beasiswa Pendidikan Warganya Ke Luar Negeri

Oktober 13, 2024

Dari riset Myrdal itu, kemudian saya menelaah sengkarut yang terjadi dalam blantika panggung politik dan ekonomi di Tanah Air. Residu keterbelahan politik misalnya, yang hingga saat ini masih terawat, teradministrasi dalam rekaman ingatan, dan belum berkesudahan. Kontestasi Pilpres 2019 sebagai kasus, masih menyisahkan dendam-kesumat antar pelaku dan pendukung. Saling intai-mengintai pun menjadi barang yang galib.

Apa pun momen yang terjadi, pasti diseret pada pola perilaku dendam itu. Pelbagai aturan dan kelembagaan yang diciptakaan penguasa, pasti tidak akan pernah dipercaya oleh pihak oposannya. Ujungnya, bisa terjadi low trust society, kata Francis Fukuyama dalam karyanya Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity (1995).

Begitu juga sebaliknya, pihak penguasa acapkali memproduksi kecurigaan atas pelbagai komentar yang dianggap miring dari pihak lawannya. Bahkan, memproduksi tindakan kriminalisasi terhadap pihak yang bersuara lantang. Penguasa selalu mencari celah kelemahan lawannya untuk segera ditindak oleh aparat keamanan.

Tatkala panggung kehidupan kita menghadapi persoalan global, pandemi wabah Covid-19 misalnya, terlihat jelas relasi keretakan itu. Sehingga mempersulit upaya-upaya penyelesaian masalah. Elite politik, baik dari kalangan penguasa maupun oposannya, mempertontonkan tindakan-tindakan yang kurang elok dan tidak terpuji. Saling balas sahutan ibarat anak ingusan yang kehilangan boneka mainan.

Terus terang, lama kelamaan, mereka sulit menjadi suri-teladan oleh masyarakat. Maka, jangan heran, jika suatu saat masyarakat mengekspresikan kekecewaannya dengan mengikuti kemauannya sendiri, karena kehilangan trust kepada elite politik.

Di level bawah dan menengah bawah, sejatinya mulai membuncah kembali sifat kedermawanan dan gotong-royong. Tapi, penguasa kurang mengapitalisasi kekuatan modal sosial itu untuk menguatkan kohesi sosial itu. Mereka dbiarkan jalan dalam lorong yang tak bertepi.

Maka, modal sosial yang bertumpu pada “community base on trust culture” menjadi luruh. Padahal modal sosial inilah, sejatinya, menurut Fukuyama bisa menggerakkan operasionalitas rasional dalam bidang ekonomi, politik, dan hukum. Karena absennya trust society maka akan menghilangkan jejaring kerja sama yang saling menguntungkan di antara entitas.

Kondsi centang-perenang seperti digambarkan di atas, menyulitkan bangsa untuk menjadi negara maju. Kita disandera oleh lelaku budaya soft-state, seperti yang dideskripsikan Myrdall di atas. Saling tidak percaya menjadi wahana reproduksi budaya soft-state.

Ujungnya, kita pun melahirkan mental marah dan tempramental. Mental introvert, yang acap selalu menyalahkan kemajuan pihak lain. Kitapun tidak jernih lagi melihat setiap masalah karena dililit cara pandang yang streotype dan stigmatik pada pihak lain. Artinya, bangsa kita sulit beranjak maju karena kita semua bermantal keropos.

Ciputat, 8 Juni 2020

Dr. Mukhaer Pakkanna; Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Previous Post

Kearifan Lokal Bantu Masyarakat Adat Beradaptasi Terhadap Dampak Krisis Iklim

Next Post

CANTIKNYA BUKIT MUHAMMADIYAH DI MANGGARAI BARAT

Next Post
CANTIKNYA BUKIT MUHAMMADIYAH DI MANGGARAI BARAT

CANTIKNYA BUKIT MUHAMMADIYAH DI MANGGARAI BARAT

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BROWSE BY CATEGORIES

  • Berita Daerah
  • Ekonomi
  • Lintas Jawa
  • Lintas Nusa
  • Lintas Sumatera
  • Nasional
  • Olahraga
  • Parlemen
  • Pemerintah
  • Uncategorized

BROWSE BY TOPICS

#baladumkm #disparsumbar #kabupatentanahdatar #MakinCakapDigital #LiterasiDigital #SiberKreasi #DigitalCulture #DigitalEtihcs #DigitalSkills #DigitalSafety #LiDigSumatera1 #pemkotdepok #sandiagauno #tanahdatar Ahmad Yohan BIM BSA Corona Corona di Kota Depok Depok Dinas Pariwisata Pemprov Sumatera Barat Dispar Sumbar Dkr kota depok DPR RI Ekraf dan UMKM khas Ranah Minang Hj Nur Azizah Indonesia Kadistan Toli Kemenparkraf Kementan Kementerian Pariwsata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Komisi VIII Nur Azizah Kundapil Nur Azizah Tamhid NTB NTT Nur Azizah Tahmid Nur Azizah Tamhid PB ISSI PKS Reses Nur Azizah Tamhid Sandiaga Uno Sekda kota depok Sumatera Barat Sumbar Tasrif SH MH TdS 2021 Tolitoli Tour de Singkarak Tour de Singkarak (TdS) 2021 Tourism UMKM Wali Kota Depok

POPULAR NEWS

  • Muhammadiyah Memberi Masukan Kepada Pemerintah Hadapi Covid-19

    Muhammadiyah Memberi Masukan Kepada Pemerintah Hadapi Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Syafril Pakar Pendidikan; Mendikbud Gagap Menghadapi Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • CANTIKNYA BUKIT MUHAMMADIYAH DI MANGGARAI BARAT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Ribu Guru P3K Akan Kepung Kemendikbudristek, Apa Tuntutan Mereka?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotel Triza: Akomodasi Yang Nyaman di Kota Painan Kabupaten Pesisir Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Lensaparlemen.com

Ikuti Lensa Parlemen

Berita Terbaru

  • (tanpa judul)
  • (tanpa judul)
  • Seminar Cyber Freedom: Bangkitkan Semangat Kepahlawanan, Lawan Ancaman Siber
  • Tentang Kami
  • Periklanan
  • Karir

© 2020 Tim LensaParlemen.com

No Result
View All Result
  • Parlemen
  • Nasional
  • Pemerintah
  • Berita Daerah
    • Lintas Nusa
    • Lintas Jawa
    • Lintas Sumatera
  • Olahraga
  • Ekonomi

© 2020 Tim LensaParlemen.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In