Menteri Koordinator bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Airlangga Hartarto mengatakan ada 10 strategi pengurangan angka kematian Covid-19 yang saat ini sedang dijalankan pemerintah.
“Pemerintah mendorong ada strategi terkait dengan pengurangan angka kematian,” kata Airlangga Hartarto seusai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual, Senin (28/9/2020).
Pertama, peningkatan atau pengembangan kapasitas rumah sakit, dan kedua penyiapan fasilitas isolasi mandiri di Wisma Atlet dan Hotel untuk pasien orang tanpa gejala. Dua strategi ini digunakan untuk mengatasi masalah tingginya tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) pada rumah sakit rujukan Covid-19.
Ketiga, pemisahan kelompok komorbid. Jika ada yang tertular segera melakukan intervensi medis. Keempat perlindungan terhadap kelompok yang rentan, dengan penyusunan kebijakan yang lebih ketat, misalnya work from home (WFH). Kedua strategi ini diterapkan untuk mengatasi masalah dua penyebab kematian utama Covid, yaitu kesulitan bernafas dan kesulitan bernafas yang disertai gagal jantung yang biasanya ada pada pasien dengan penyakit bawaan (komorbid).
Kelima, pasien Covid-19 harus segera mendapatkan pertolongan medis, tidak menunggu kondisi gejala berat dan kritis. Keenam, isolasi bagi pasien tanpa gejala dapat dilaksanakan terpusat. Untuk dua strategi ini, akan diterapkan untuk mengatasi masalah keterlambatan penanganan pasien kritis Covid-19.
Sebab jika pasien masuk dalam keadaan kritis, kemungkinan tidak akan tertolong. Terbukti di RSUP Persahabatan, 67,4 persen pasien yang masuk dalam keadaan kritis, berakhir meninggal dunia.
Ketujuh, melakukan standardisasi perawatan RS Rujukan Covid-19. Kedelapan, melakukan audit protokol kesehatan pada rumah sakit. Kedua strategi ini dilakukan untuk mengatasi masalah pelayanan perawatan pasien Covid-19 di RS Rujukan Covid-19 yang tidak sama.
Strategi kesembilan, memberikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan. Terakhir kesepuluh, melakukan tes PCR gratis bagi tenaga kesehatan. Keduanya dilakukan untuk mengatasi tingginya angka kematian tenaga kesehatan.
“Dari pertemuan dengan para Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan kelompok profesi, perlindungan terhadap tenaga kesehatan ditingkatkan. Bapak Presiden mengarahkan baik di rumah sakit dilakukan audit dari Kementerian Kesehatan, agar menjaga keselamatan dari pada tenaga kesehatan dan PCR juga memang yang disiapkan untuk tenaga kesehatan,” jelas Airlangga Hartarto.