Lensaparlemen.com: Oleh Ahamd Suban (Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta)
Menurut Allan Affuah (2004) bisnis adalah sekumpulan aktivitas yang di lakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang di inginkan konsumen. Bisnis secara umum adalah suatu yang di lakukan oleh perorangan atau organisasi yang melibatkan aktivistas produksi, penjualan, pembelian, maupun pertukaran barang atau jasa dengan tujuan untuk mendapatkan laba/keuntungan.
Semua manusia bisa terlibat dalam kegiatan bisnis. Melalui kegiatan bisnis manusia akan memproduksi sesuatu yang menghasilkan, baik itu berupa barang atau jasa. Kegiatan bisnis bersifat dinamis, selalu bergerak untuk maju, memikili pemikiran yang inisiatif, kreatif dan mempunyai tantangan dimasa depan yang harus di landasi dengan sikap yang optimis.
Melakukan kegiatan bisnis harus mempunyai kepercayaan diri yang tinggi akan keberhasilan yang di capai, karena dengan semangat mentalitas yang tinggi akan mendorong kita untuk berfikir sehingga melahirkan inisiatif yang kreatif dan unik. Siapa sih tidak tergiur dengan kegiatan bisnis, dengan cara yang sederhana tapi mendapatkan keuntungan yang sangat menjanjikan jika di lakukan dengan baik.
Dalam prespektif Islam kegiatan bisnis adalah sesuatu yang halal bahkan sangat di anjurkan untuk mencari rezeki dengan tujuan agar dapat mempertahankan hidupnya di dunia. Allah berfirman: Apa bila telah di tunaikan solat, maka bertebarlah di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung [Q.S. Al-Jumu,ah:10].
Ayat ini memberikan pemahaman kepada kita agar mencari karunia Allah dengan cara berbisnis setelah melaksanakn solat sebagai kewajiban utama manusia sebagai mahluk Allah di dunia ini. Dalam sejarah Islam, Rasulullah sudah mulai bisnis sejak kecil dan di ikuti oleh sahabat-sahabatnya. Mereka melakukan perjalanan di sekitar Zazirah Arab untuk melakukan perdagangan dan menyebarkan agam islam.
Dalam prespektif islam bisnis tidak hanya memberikan keuntungan kepada diri sendiri, tetapi juga memberi manfaat untuk orang lain. Islam memperbolehkan bisnis dengan prinsip-prinsip yang telah di tentukan dan tidak melakukan bisnis yang mengarah kepada hal-hal yang melanggar syariat –syariat islam.
Islam mengaharapkan para pelaku bisnis tidak hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang telah di tentukan, sehingga harta yang di hasilkan mendapatkan barokah dan keridhoan dari Allah.
Prinsip-prinsip yang di anjurkan oleh islam dalam berbisnis antara lain:
Pertama; Niatkan hanya untuk mencari keridhoan Allah SWT. Niat adalah ruhnya amal sekaligus pondasi dari segala perbuatan. Jika niat yang baik akan menghasilkan amal yang baik, jika niat yang buruk akan menghasilkan amal yang buruk juga. Rasulullah bersabda: setiap usaha tergantung pada niatnya dan setiap orang akan meperoleh sesuai dengan keinginannya [H.R. Al-Bukhari]. Setiap pengusaha mulism, di samping ingin mendapatkan keuntungan, harus memiliki niat bahwa segala aktivitas yang di lakukannya hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah, sehinnga apa yang di perolehnya mendapatkan barokah dari Allah.
Kedua; Bersikap jujur. Sala satu sifat yang harus di terapkan oleh pengusaha muslim adalah jujur dalam segala hal tanpa harus di tambahi dan juga di kurangi takarannya. Allah SWT berfirman yang artinya: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar [Q.S Al-zhab: 70].
Kejujuran dalam dunia bisnis sangatlah penting, karena akan membangun kepercayaan dengan sasama pelaku bisnis lainnya. Agar supaya tidak merusak hubungan kerja dengan mitra atau perusahaan tertentu maka islam mengutamakan kejujuran dalam berbisnis. Para pelaku bisnis harus berkomitmen untuk melakukan penjelasan yang transparan kepada konsumen sehingga melahirkan ketentraman dan mendatangkan keberkahan dari Allah atas semua pekerjaannya.
Ketiga; mencari harta dengan jalan yang halal. Allah menyuruh manusia untuk mencari rezeki yang halal sesuai dengan firmannya: Hai orang-orang yang beriman makanlah rezeki yang halal lagi yang baik apa yang terdapat di muka bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan sesungguhnya setan itu musuh nyata bagimu.[Q.S. Al-Baqaroh: 168] . Para pelaku bisnis di tekankan untuk mencari harta dengan jalan yang halal, sehingga akan mendapatkan harta yang bermanfaat, baik itu untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Allah melarang umatnya menghalalkan segala secara untuk mendapatkan keuntungan, karena harta yang kita dapatkan nantinya bisa menghantarkan kita ke dalam api neraka. Rasulullah SAW besabda: Sesungguhnya ada sebagian orang yang mengambil harta Allah bukan dengan cara yang haq, sehingga mereka akan mendapatkan neraka pada hari kiamat [H.R. Al-Bukhari].
Keempat; bersaing secara sehat. Bersaing di dalam dunia bisnis bukanlah sesuatu hal yang biasa, karena menyangkut hubungan kerja sama baik sehingga menjadi prestasi yang cemerlang bagi perusahaan. Islam memperbolehkan bersaing dalam bisnis dengan tujuan untuk berprestasi yang di lakukan secara sehat [fastabikul khairat] sehingga melahirkan keberagaman baik dari segi budaya, etnis, suku dan ras.
Ketika kalah dalam bersaing maka jadilah itu sebagai motivasi bagi kita sehinga kita akan mengetahui kekurangan-kekurangan dalam strategi kita. Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda, maka terus berinovasi sekreatif mungkin sehingga melahirkan inisatif yang produktif.
Teruslah bekerja dengan baik dan carilah rezeki dengan jalan yang halal, sehingga dapat bermanfaat bagi orang banyak dan jangan lupa investasi untuk kepentingan akhiratmu sehinga antar kepentingan dunia dan akhirat seimbang tanpa berat sebelah.