Dinas Pariwisata Prov. Sumatera Barat menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Neraca Satelit Pariwisata Daerah (Nesparda) Sumatera Barat Kamis 26 Agustus 2021 di Hotel Balcone, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pemasaran Hendri Agung mewakili Kepala Dinas.
Pada FGD tersebut hadir Kadis Kominfo Sumbar yg diwakili Pejabat Pengolah Data, Kadispar Kabupaten dan Kota se Sumatera Barat beserta pejabat yg bertanggungjawab tentang pengolahan data, Asosiasi Kepariwisataan dan Perguruan Tinggi yang mempunyai jurusan Pariwisata.
Selain pemaparan metodologi penyusunan Nesparda oleh Tim Ahli juga tampil sebagai narasumber mewakili Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Koordinator Fungsi Integrasi Pengolahan & Diseminasi Statistik Bpk. Iman Teguh Raharto, SSi, M.Si, memaparkan gambaran umum fungsi Nesparda dalam perencanaan program kepariwisataan.
Dalam penyusunan Nesparda, Pemerintah Provisinsi Sumatera Barat melalui Dinas Pariwisata bekerjasama dengan Tim Ahli dari LPPM IPB, Universitas Andalas, STKIP PGRI dan Universitas Dharma Andalas.
Nesparda adalah alat untuk mengukur kontribusi pariwisata dalam perekonomian Sumatera Barat. Selain dari sektor ekonomi, dampak dari pariwisata akan mempengaruhi sektor lainnya seperti pertanian dan perdagangan.
Untuk mengetahui dan mempelajari dampak ini diperlukan suatu kajian atau alat analisis berupa table Input-Output (I-O) yang disusun menjadi Neraca Satelit Pariwisata Daerah (Nesparda) untuk pembangunan kepariwisataan yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
Kadispar Sumbar melalui Kabid Pemasaran Hendri Agung menyampaikan dengan tersedianya Nesparda Sumatera Barat, diharapkan perencanaan sektor kepariwisataan dapat lebih efektif, efisien dan tepat sasaran.
“Sehingga Pariwisata dapat menjadi sektor andalan Sumatera Barat yang mampu menggalakkan berbagai kegiatan ekonomi guna menyediakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perolehan PAD,” Ujar Hendri Agung.