Anggota DPR RI dapil Aceh dari Fraksi PKS, Rafli menilai belum totalnya penanganan masalah narkoba di Aceh, dan meminta izin Presiden memberi arahan khusus pihak yang terkait baik BNN dan POLRI agar mampu bekerja lebih optimal.
Hal itu disampaikan Rafli pada Rapat Paripurna, Selasa 29 Septemper 2020, di Kompleks Gedung DPR RI Jakarta.
Rafli Menyebutkan hampir setiap minggu ada saja laporan masyarakat terkait masalah narkoba di Aceh
“Hampir tiap minggu saya dapat menginfilkan masyarakat dan Polri serta BNN, terhadap kasus-kasus besar narkoba di Aceh” Ucap Rafli
Ia menyebutkan narkoba jenis Sabu yang sangat berbahaya di Aceh, seperti barang subsidi ‘ada paket murah’.
“Ini Ancaman besar” Tandas Rafli
Senada itu Persoalan Ganja yang tampak seperti permainan kartel juga menjadi perhatian khusus Anggota Komisi VI itu.
“Setiap tahun, ada saja penemuan ladang ganja puluhan hektar di Aceh, bagaimana dengan yang tidak ditemukan?!”, Tegas Rafli.
“Kita dapat mencegah persepsi publik bahwa selama ini permainan kartel,” imbuhnya.
Masalah penanganan penyakit yang sudah akut, menurut Rafli perlu semacam program yang langsung di kelola oleh Presiden pihak yang terkait yakni BNN dan Polri
“Saya ajakan, Presiden memberi arahan khusus kepada pihak yang terkait, untuk masalah masalah ini”, tandasnya.
Kesempatan siang hari tadi Rafli juga menawarkan solusi untuk lahan yang menjadi tempat endemi ganja di Aceh agar diisi tanaman yang lebih berkualitas dan bernilai ekspor, mengingat lahannya yang subur.
“Lahan yang selama ini menjadi endemi ganja di Aceh, harus diisi tanaman yang lebih bernilai dan kualitas eksport sehingga diharapkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Rafli.
“Ini tugas Pemerintah dan kita semua bagaimana menggulirkan sebuah program alternatif Sustaintable Devolepment Goals” tutup Rafli.