Lensaparlemen.com – Anggota Banggar DPR RI dari Fraksi PKS, Sigit Sosiantomo mendesak pemerintah menyiapkan skema baru untuk membantu petani dan nelayan yang terpukul pandemi covid 19.
Hal itu disampaikan Sigit menyusul anjloknya harga sejumlah komoditas pertanian, seperti telur dan daging ayam, jagung, ikan, padi, dan cabai.
Anjloknya harga komoditas pertanian dan perikanan di tengah pandemi dinilai berpotensi mengancam kelangsungan produksi serta kesejahteraan petani dan nelayan.
“Saat ini sejumlah harga komoditas pertanian dan perikanan anjlok. Nasib petani dan nelayan terpuruk karena ongkos produksi yang mereka keluarkan tidak sebanding dengan pendapatan. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah,” kata Sigit.
Menurut Sigit, kebijakan pemberian stimulus pada petani dan nelayan oleh pemerintah saat ini belum mencukupi. Perlu skema baru untuk menyelamatkan petani dan nelayan.
“Memang sudah ada bantuan untuk petani dan nelayan, seperti program padat karya, bantuan lain yang tidak menyentuh pada hasil produksi mereka. Padahal, jika hasil produksi mereka dihargai lebih tinggi mereka bisa sejahtera,” kata Sigit.
Disisi lain, kata Sigit, perpu No. 1 tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sama sekali tidak berpihak pada rakyat kecil, khususnya petani dan nelayan.
“Seperti relaksasi transportasi itu menunjukkan keberpihakan kepada usaha besar. Lalu apa langkah pemerintah untuk menolong petani yang panennya tidak terbeli, harga ikan yang anjlok karena menurunnya permintaan. Mana uluran tangan pemerintah UMKM?” kata Sigit.
Karena itu, Sigit menekankan perlunya penanganan serius dari pemerintah untuk menyelamatkan petani dan nelayan. Jika tidak segera ditangani, ini dapat berdampak pada kerugian petani dan nelayan.
”Pemerintah harus memastikan produksi pertanian dan perikan yang dihasilkan petani dan nelayan kita terserap dengan harga yang baik,” kata politisi FPKS dapil 1 Jatim tersebut.