Senin malam 30 November 2020, Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival (SISSCa) yang telah dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 28 s/d 30 November dan merupakan pelaksanaan ke 6 sejak pertama kali digelar pada tahun 2015 yang lalu, secara resmi ditutup oleh Walikota Sawahlunto Deri Asta.
Dengan tema “Beauty of Culture in Harmony” SISSCa 2020 melibatkan sekitar 100 peserta yang berasal dari dalam dan luar kota Sawahlunto. Mereka tampil pada 3 (tiga) venue berbeda, serta menampilkan desainer Emmi Arlin yang hadir dengan desain-desain busana songket, diperagakan oleh model-model profesional.
Kepala Dinas Pariwisata Prov. Sumatera Barat H. Novrial pada sambutannya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemko Sawahlunto atas komitmennya untuk tetap melaksanakan event SISSCa 2020 di tengah kondisi pandemi dengan protokol kesehatan yang sangat disiplin.
Sebagai salah satu bentuk dari kedisplinan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Sawahlunto sebagai penyelenggara untuk mencegah penyebaran COVID19 itu maka Karnaval Songket sebagai puncak kegiatan dilaksanakan secara virtual pada 3 (tiga) venue berbeda, yaitu Geosite Batu Runcing, Museum Gudang Ransum dan Kawasan Camping Ground Kandi.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Sawahlunto, Nova Erizon, ST., MT menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya SISSCa 2020. “Semoga tahun 2021 Pandemi COVID19 telah tuntas sehingga pelaksanaan SISSCa bisa kami selenggarakan lebih meriah lagi dengan lebih banyak desainer tampil dan pengunjung yang datang langsung menyaksikan ke Sawahlunto”, harap Nova.
H. Novrial selanjutnya menyatakan bahwa terlaksananya satu dari tiga event wonderful indonesia dari Sumatera Barat walaupun secara virtual, ternyata bisa menggairahkan pelaku-pelaku fashion kreatif untuk tetap berkarya, disamping meneguhkan brand positioning Kota Sawahlunto dan Sumatera Barat sebagai destinasi wisata yang sudah dikenal sampai mancanegara.
“Sawahlunto harus lebih memacu kreatifitas kepariwisataannya dimasa mendatang karena sudah dikenal sebagai Kota Festival skala Sumatera Barat, ditambah tantangan besar paska Ombilin Coal Mining Heritage ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia. Semoga kepariwisataan Sawahlunto dan Sumatera Barat lebih cepat pulihnya dengan berbagai kreatifitas yang dilakukan,” Ujar H. Novrial pada akhir sambutannya.*
Rilis Disparprov Sumbar.