Jumat, Juni 27, 2025
  • Tentang Kami
  • Periklanan
  • Karir
Lensaparlemen.com
  • Parlemen
  • Nasional
  • Pemerintah
  • Berita Daerah
    • All
    • Lintas Jawa
    • Lintas Nusa
    • Lintas Sumatera

    Santuni 40 Yatim Piatu, Squad 05 Komitmen Perkuat Silaturahmi dan Saling Membantu.

    Rumah Semi Permanen Kembali Terbakar di Kapuk Muara

    Rumah Semi Permanen Kembali Terbakar di Kapuk Muara

    Sekjen PKS Minta Para Anggota DPRD PKS Bekerja Lebih Cekatan Menghadapi Pemilu 2024

    Sekjen PKS Minta Para Anggota DPRD PKS Bekerja Lebih Cekatan Menghadapi Pemilu 2024

  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Login
No Result
View All Result
Lensaparlemen.com
Home Nasional

Kontraksi Investasi Minus 6%, Politisi PKS: Tunjukkan Tingginya Inefisiensi Birokrasi

Suranto by Suranto
November 4, 2020
in Nasional, Parlemen
Reading Time: 2 mins read
0
Kontraksi Investasi Minus 6%, Politisi PKS: Tunjukkan Tingginya Inefisiensi Birokrasi
0
SHARES
14
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Twitter

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Amin Ak. menyatakan, Pemerintah harus mempercepat dan memperkuat reformasi birokrasi, terutama berkaitan dengan peizinan investasi.

Rendahnya nilai dan kualitas investasi yang masuk, hingga terjadi kontraksi minus 6 persen pada kuartal III 2020 akibat masih tingginya korupsi dan inefisiensi birokrasi, bukan akibat persoalan ketenagakerjaan.

Related posts

Seminar Cyber Freedom: Bangkitkan Semangat Kepahlawanan, Lawan Ancaman Siber

Seminar Cyber Freedom: Bangkitkan Semangat Kepahlawanan, Lawan Ancaman Siber

November 12, 2024
Ketua DPRD DKI Jakarta Komitmen Perjuangkan Beasiswa Pendidikan Warganya Ke Luar Negeri

Ketua DPRD DKI Jakarta Komitmen Perjuangkan Beasiswa Pendidikan Warganya Ke Luar Negeri

Oktober 13, 2024

Hal itu disampaikan Amin saat menanggapi pertanyaan media terkait teguran Presiden Joko Widodo terhadap menteri-menteri yang bertanggung jawab di bidang investasi.

Kontraksi nilai
investasi melebihi minus 5%, imbuhnya, bisa berdampak pada lambatnya pemulihan ekonomi nasional.

“Rendahnya kualitas investasi di Indonesia itu karena banyaknya korupsi dan birokrasi di dalam negeri yang berbelit,” tegas Amin.

Buruknya kualitas investasi juga tergambar dari tingginya rasio penambahan modal terhadap pertumbuhan ekonomi atau Incremental Capital Output Ratio (ICOR).

“Rasio ini mencerminkan seberapa besar tambahan investasi yang diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB),” ungkap Amin.

Amin mengutarakan semakin tinggi nilai ICOR investasi semakin tidak efisien, terlalu banyak kepentingan di luar investasi yang mengganggu.

“Penyebab ICOR tinggi karena banyak korupsi dan inefisiensi birokrasi dalam mengurus perizinan. Sebaliknya semakin rendah ICOR, itu berarti efisiensi investasi makin tinggi. Karena inefisiensi tadi maka, investasi yang masuk ke Indonesia hanya menghasilkan output yang sedikit,” tegasnya.

Nilai ICOR yang tinggi juga, lanjutnya, membuat pihak asing enggan berinvestasi di Indonesia karena biaya investasi yang tinggi.

“Vietnam menjadi pilihan alternatif karena ICORnya lebih rendah dibanding Indonesia.
Tahun 2019, ICOR Indonesia mencapai 6,77 lebih buruk dari tahun 2018 yaitu sebesar 6,44. Bandingkan dengan negara peer-nya seperti Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam sedang mendekati kisaran angka ideal sebesar 3%,” urainya.

“ Investasi saat ini diperhadapkan pada tingginya biaya investasi hingga lemahnya daya saing kita untuk penyerapan modal investasi maupun pengelolaan di tingkat output,” imbuh Amin.

Praktik-praktik korupsi mengakibatkan beberapa dampak besar terjadi terhadap investor.

Amin menegaskan dampak tersebut antara lain dapat memunculkan persaingan tidak sehat, distribusi ekonomi yang tidak merata, tingginya biaya ekonomi, memunculkan ekonomi bayangan, menciptakan ketidakpastian hukum, dan tidak efisiennya alokasi sumber daya perusahaan.

“Reformasi birokrasi harus betul-betul dijalankan dengan baik karena itu menyangkut kualitas pelayanan publik, termasuk di dalam perizinan investasi. Reformasi birokrasi sangat penting dalam mewujudkan pembangunan dan pelayanan publik yang prima,” tandas Amin.

Amin merujuk pada hasil kajian World Economic Forum (WEF) yang menyebutkan, maraknya korupsi merupakan penghambat utama investasi di Indonesia.

WEF menempatkan korupsi dengan skor tertinggi, yaitu sebesar 13,8 sebagai faktor utama penghambat investasi di Indonesia. Hal tersebut lantaran maraknya praktik suap, gratifikasi, favoritisme, dan pelicin yang dilakukan sejumlah oknum, terutama dalam pengurusan perizinan.

“Birokrat kita harus memposisikan diri sebagai pelayan rakyat, sehingga pekerjaan mereka harus menjadi budaya berkhidmat untuk kepentingan publik,” pungkas Amin mengakhiri

Previous Post

Di Tengah Derasnya Kritik, Jokowi Tetap Teken UU Cipta Kerja

Next Post

Joe Biden dan Nasib Dunia Muslim Pasca-Trump

Next Post
Joe Biden dan Nasib Dunia Muslim Pasca-Trump

Joe Biden dan Nasib Dunia Muslim Pasca-Trump

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BROWSE BY CATEGORIES

  • Berita Daerah
  • Ekonomi
  • Lintas Jawa
  • Lintas Nusa
  • Lintas Sumatera
  • Nasional
  • Olahraga
  • Parlemen
  • Pemerintah
  • Uncategorized

BROWSE BY TOPICS

#baladumkm #disparsumbar #kabupatentanahdatar #MakinCakapDigital #LiterasiDigital #SiberKreasi #DigitalCulture #DigitalEtihcs #DigitalSkills #DigitalSafety #LiDigSumatera1 #pemkotdepok #sandiagauno #tanahdatar Ahmad Yohan BIM BSA Corona Corona di Kota Depok Depok Dinas Pariwisata Pemprov Sumatera Barat Dispar Sumbar Dkr kota depok DPR RI Ekraf dan UMKM khas Ranah Minang Hj Nur Azizah Indonesia Kadistan Toli Kemenparkraf Kementan Kementerian Pariwsata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Komisi VIII Nur Azizah Kundapil Nur Azizah Tamhid NTB NTT Nur Azizah Tahmid Nur Azizah Tamhid PB ISSI PKS Reses Nur Azizah Tamhid Sandiaga Uno Sekda kota depok Sumatera Barat Sumbar Tasrif SH MH TdS 2021 Tolitoli Tour de Singkarak Tour de Singkarak (TdS) 2021 Tourism UMKM Wali Kota Depok

POPULAR NEWS

  • Muhammadiyah Memberi Masukan Kepada Pemerintah Hadapi Covid-19

    Muhammadiyah Memberi Masukan Kepada Pemerintah Hadapi Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Syafril Pakar Pendidikan; Mendikbud Gagap Menghadapi Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • CANTIKNYA BUKIT MUHAMMADIYAH DI MANGGARAI BARAT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Ribu Guru P3K Akan Kepung Kemendikbudristek, Apa Tuntutan Mereka?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotel Triza: Akomodasi Yang Nyaman di Kota Painan Kabupaten Pesisir Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Lensaparlemen.com

Ikuti Lensa Parlemen

Berita Terbaru

  • (tanpa judul)
  • (tanpa judul)
  • Seminar Cyber Freedom: Bangkitkan Semangat Kepahlawanan, Lawan Ancaman Siber
  • Tentang Kami
  • Periklanan
  • Karir

© 2020 Tim LensaParlemen.com

No Result
View All Result
  • Parlemen
  • Nasional
  • Pemerintah
  • Berita Daerah
    • Lintas Nusa
    • Lintas Jawa
    • Lintas Sumatera
  • Olahraga
  • Ekonomi

© 2020 Tim LensaParlemen.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In