Jumat, Juni 27, 2025
  • Tentang Kami
  • Periklanan
  • Karir
Lensaparlemen.com
  • Parlemen
  • Nasional
  • Pemerintah
  • Berita Daerah
    • All
    • Lintas Jawa
    • Lintas Nusa
    • Lintas Sumatera

    Santuni 40 Yatim Piatu, Squad 05 Komitmen Perkuat Silaturahmi dan Saling Membantu.

    Rumah Semi Permanen Kembali Terbakar di Kapuk Muara

    Rumah Semi Permanen Kembali Terbakar di Kapuk Muara

    Sekjen PKS Minta Para Anggota DPRD PKS Bekerja Lebih Cekatan Menghadapi Pemilu 2024

    Sekjen PKS Minta Para Anggota DPRD PKS Bekerja Lebih Cekatan Menghadapi Pemilu 2024

  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Login
No Result
View All Result
Lensaparlemen.com
Home Nasional

Menyikapi Penghinaan Nabi Muhammad di Prancis Menurut Gus Yahya

Suranto by Suranto
Oktober 31, 2020
in Nasional
Reading Time: 3 mins read
0
Menyikapi Penghinaan Nabi Muhammad di Prancis Menurut Gus Yahya
0
SHARES
16
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Twitter

Tokoh diplomasi internasional, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa menanggapi penghinaan terhadap Nabi Muhammad dengan cara membunuh pelaku adalah tindakan biadab yang berpotensi memicu ketidakstabilan yang meluas. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Selasa (27/10) menyerukan untuk tenang sambil mengkritik “sekularisme ekstrem” Prancis. Bahkan ketika Muslim di seluruh dunia bereaksi dengan marah terhadap pembelaan Presiden Prancis Emmanuel Macron atas kebebasan berbicara dan penggambaran Islam sebagai “agama dalam krisis”.

 

Related posts

Seminar Cyber Freedom: Bangkitkan Semangat Kepahlawanan, Lawan Ancaman Siber

Seminar Cyber Freedom: Bangkitkan Semangat Kepahlawanan, Lawan Ancaman Siber

November 12, 2024
Ketua DPRD DKI Jakarta Komitmen Perjuangkan Beasiswa Pendidikan Warganya Ke Luar Negeri

Ketua DPRD DKI Jakarta Komitmen Perjuangkan Beasiswa Pendidikan Warganya Ke Luar Negeri

Oktober 13, 2024

Menghina kehormatan Nabi Muhammad dianggap penghinaan terhadap Islam,” kata Gus Yahya dikutip South China Morning Post, Rabu (28/10) yang diposting Sofian J. Anom di Facebooknya.

“Namun, menyikapi penghinaan terhadap Nabi dengan membunuh pelakunya merupakan tindakan biadab yang berpotensi memicu ketidakstabilan yang meluas tanpa kendali,” imbuh Katib Aam PBNU ini. South China Morning Post menyebut, lebih dari 90 persen penduduk Indonesia (270 juta jiwa) adalah Muslim. Hal itu menjadikan Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia. Sedangkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, persentase penduduk Muslim di Indonesia mencapai 87,2 persen atau 207,2 juta jiwa. Gus Yahya bereaksi terhadap pernyataan Macron setelah pemenggalan kepala guru sekolah menengah Prancis Samuel Paty oleh seorang ekstremis Chechnya pada 16 Oktober 2020 setelah Paty menunjukkan kepada siswanya kartun Nabi Muhammad yang diterbitkan pada 2015 oleh Charlie Hebdo, sebuah surat kabar satire Prancis. Penerbitan kartun menyebabkan pembantaian 12 orang di Kantor Charlie Hebdo pada 2015 lalu.

Di Suriah, orang-orang membakar gambar Macron sebagai reaksi atas komentarnya, sementara bendera tiga warna dibakar di ibu kota Libya, Tripoli, dan barang-barang Prancis telah ditarik dari rak supermarket di Qatar, Kuwait, dan negara-negara Teluk lainnya. Macron awal bulan ini meluncurkan proposal untuk melawan ekstremisme dengan menekankan nilai-nilai sekuler Republik Prancis.

Dia menggambarkan Islam sebagai agama “dalam krisis, termasuk di negara-negara di mana ia adalah agama mayoritas”, sambil menekankan perlunya untuk tidak menstigmatisasi Muslim.  Gus Yahya mendesak umat Islam, khususnya di Indonesia untuk mengatasi masalah ini dengan tenang “dan tidak menuruti emosi”. Ia mengatakan apa yang sebenarnya dihadapi umat Islam bukan hanya mereka yang menghina Islam, tetapi kebutuhan seluruh umat manusia dari berbagai latar belakang dan keyakinan untuk menemukan landasan bagi integrasi global yang harmonis.

 

Negara-negara Arab Boikot Produk Prancis Gus Yahya yang merupakan pendukung terkemuka koeksistensi antaragama, mengatakan bahwa ini hanya dapat dicapai melalui “dialog yang tenang”. “Umat Islam seharusnya tidak mengikuti mereka yang menggunakan Islam dan masalah kartun Nabi sebagai senjata politik untuk mendapatkan keuntungan politik eksklusif dan sepihak atau dengan sengaja memicu konflik untuk menghancurkan lawan politik,” kata Gus Yahya. Menurutnya, Macron tidak sepenuhnya salah dalam menyatakan dunia Islam sedang dalam krisis, karena dalam pandangannya,

krisisnya adalah bahwa dunia Islam belum sampai pada konstruksi religius dan sosial politik yang dibutuhkan untuk berintegrasi secara harmonis dengan dunia seluruhnya. Persoalannya adalah, lanjut Gus Yahya, Macron menyikapi masalah yang terjadi saat ini dari perspektif “ideologi sekularisme ekstrem” Prancis yang cenderung memandang agama hanya sebagai sumber masalah dan tantangan ideologis yang harus dikalahkan. “Pandangan sepihak ini disesalkan tidak hanya oleh kalangan Islam tetapi juga oleh kalangan Kristen dan Yahudi,” kata Gus Yahya.   Baca juga: Grand Syekh Al-Azhar Angkat Bicara soal Pemenggalan Seorang Guru di Prancis Ia menambahkan bahwa seluruh komunitas dunia dapat dipandang berada dalam krisis di tengah konflik ideologi dan pandangan dunia. “Dunia membutuhkan platform untuk dialog berdasarkan kejujuran untuk membangun konsensus pada nilai-nilai peradaban bersama,” tandasnya. Tragedi yang berawal dari peristiwa pemenggalan kepala Samuel Paty itu seakan terus berdampak buruk dan menelan korban jiwa. Dua Muslimah di Prancis mengalami luka-luka setelah ditikam ketika keduanya sedang berjalan-jalan di Taman Menara Eiffel, Paris.

Kejadian itu dilaporkan terjadi pada Ahad (18/10) malam waktu setempat, atau dua hari setelah kasus menimpa Samuel Paty. Belum juga luka tersebut reda, pada Kamis (29/10) Pemerintah Prancis melaporkan terjadi penusukan di Gereja Notre-Dam yang menewaskan tiga orang. Pelaku penyerangan di gereja Notre-Dame telah ditangkap. Belum disebutkan identitas pelaku. Belum juga diketahui apa motif serangan di Nice atau apakah ada kaitannya dengan kartun Nabi Muhammad.

Previous Post

Safari Alutsista Prabowo di Tengah Panas Laut China Selatan

Next Post

Anggota Baleg FPKS: Waspada Pasal Karet di UU Cipta Kerja!

Next Post
Anggota Baleg FPKS: Waspada Pasal Karet di UU Cipta Kerja!

Anggota Baleg FPKS: Waspada Pasal Karet di UU Cipta Kerja!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BROWSE BY CATEGORIES

  • Berita Daerah
  • Ekonomi
  • Lintas Jawa
  • Lintas Nusa
  • Lintas Sumatera
  • Nasional
  • Olahraga
  • Parlemen
  • Pemerintah
  • Uncategorized

BROWSE BY TOPICS

#baladumkm #disparsumbar #kabupatentanahdatar #MakinCakapDigital #LiterasiDigital #SiberKreasi #DigitalCulture #DigitalEtihcs #DigitalSkills #DigitalSafety #LiDigSumatera1 #pemkotdepok #sandiagauno #tanahdatar Ahmad Yohan BIM BSA Corona Corona di Kota Depok Depok Dinas Pariwisata Pemprov Sumatera Barat Dispar Sumbar Dkr kota depok DPR RI Ekraf dan UMKM khas Ranah Minang Hj Nur Azizah Indonesia Kadistan Toli Kemenparkraf Kementan Kementerian Pariwsata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Komisi VIII Nur Azizah Kundapil Nur Azizah Tamhid NTB NTT Nur Azizah Tahmid Nur Azizah Tamhid PB ISSI PKS Reses Nur Azizah Tamhid Sandiaga Uno Sekda kota depok Sumatera Barat Sumbar Tasrif SH MH TdS 2021 Tolitoli Tour de Singkarak Tour de Singkarak (TdS) 2021 Tourism UMKM Wali Kota Depok

POPULAR NEWS

  • Muhammadiyah Memberi Masukan Kepada Pemerintah Hadapi Covid-19

    Muhammadiyah Memberi Masukan Kepada Pemerintah Hadapi Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Syafril Pakar Pendidikan; Mendikbud Gagap Menghadapi Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • CANTIKNYA BUKIT MUHAMMADIYAH DI MANGGARAI BARAT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Ribu Guru P3K Akan Kepung Kemendikbudristek, Apa Tuntutan Mereka?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hotel Triza: Akomodasi Yang Nyaman di Kota Painan Kabupaten Pesisir Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Lensaparlemen.com

Ikuti Lensa Parlemen

Berita Terbaru

  • (tanpa judul)
  • (tanpa judul)
  • Seminar Cyber Freedom: Bangkitkan Semangat Kepahlawanan, Lawan Ancaman Siber
  • Tentang Kami
  • Periklanan
  • Karir

© 2020 Tim LensaParlemen.com

No Result
View All Result
  • Parlemen
  • Nasional
  • Pemerintah
  • Berita Daerah
    • Lintas Nusa
    • Lintas Jawa
    • Lintas Sumatera
  • Olahraga
  • Ekonomi

© 2020 Tim LensaParlemen.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In