Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah mengajak kepada seluruh elemen masyarakat menunjukkan rasa kemanusiaan dan kebersamaan hadapi wabah Covid-19. Sejak kedatangan pandemi di Indonesia, PP ‘Aisiyiyah sendiri telah melakukan berbagai gebrakan untuk meminimalisir penyebaran virus dan dampak yang dihasilkannya. Salah satu upaya tersebut tersaji dalam kegiatan Gerakan ‘Aisyiyah Sehat (GRASS).
“Fokus kegiatan kita di titik zona merah di wilayah Indonesia seperti Palembang, Jakarta, Bogor, dan Bekasi. Kegiatan yang dilakukan termasuk: membuat pencegahan pencegahan penularan Covid-19, pembagian masker, pembagian hand sanitizer, dan ketahanan pangan, ”kata Ketua Majelis Kesehatan PP ‘Aisyiyah Chairunnisa dalam kajian berani bersama MCCC tentang Teladan Penanganan Covid-19 dan Upaya Mitigasi Ketahanan Masyarakat pada Jumat (18/09).
Chairunnisa menjelaskan bahwa strategi ketahanan pangan yang dilakukan Gerakan ‘Aisyiyah Sehat adalah membagikan bibit-bibit tanaman sayur kepada 600 KK. Pembagian bibit pertanian tersebut telah terlaksana sejak bulan Juli hingga September dengan harapan masyarakat yang terdampak akibat pandemi Covid-19 ini memiliki cadangan pangan untuk jangka yang lebih panjang.
Dalam mengimplementasikan kegiatan tersebut, Chairunnisa menerangkan bahwa mereka ditugaskan kader-kader terbaik ‘Aisyiyah yang telah dibekali berbagai pengetahuan. Melalui pelatihan budi daya sayur menggunakan metode hidroponik dan aquaponik, kader ‘Aisyiyah membimbing langsung masyarakat di lapangan.
“Mereka memberikan buku panduan untuk budi daya tanaman, pencegahan Covid-19. Kita juga memberikan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) yang aman dan nyaman dari penularan. Kemudian kita berikan peran suport yang lebih menjalankan amanah kemanusiaan ini, ”kata Chairunnisa.
Kader-kader ‘Aisyiyah tersebut secara rutin memerhatikan perkembangan bibit tanaman sayur yang telah diberikan Gerakan’ Aisyiyah Sehat ini. Masing-masing kader membina 5 KK bahkan ada yang 15 KK. Hal ini sebagai edukasi praktis bagi masyarakat agar membiasakan mereka untuk selalu siap dengan segala risiko situasi dan kondisi.
“Jadi kader kami akhirnya sukses membuatkan mereka rak-rak tanaman sayur pada lahan yang sempit,” tutur Chairunnisa.
Selain pelatihan menanam dan merawat, masyarakat yang terdampak Covid-19 ini juga mengajar bagaimana cara menyemai guna menghindari kegagalan dalam metode tanam ini. (ilham)