“Manjalang Buya Lubuak Landua” yang merupakan tradisi Lebaran keenam di Surau (Masjid) Lubuak Landua Kecamatan Pasaman, Pasaman Barat, yang telah berumur lebih dari 100 tahun menjadi event wisata religi unggulan Kabupaten Pasaman Barat untuk menarik kunjungan wisatawan ke daerah ini.
Tradisi pada hari keenam Lebaran ini diawali dengan berjalan sepanjang 2,5 kilometer dari Kantor Wali Nagari (Desa) Aua Kuniang menuju surau Buya Lubuak Landua. Sedangkan para Bundo Kanduang (Kaum Ibu) juga membawa puluhan bekal atau jamba yang diisi dengan singgang ayam dan nasi kunik.
Tim Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat yang diwakili Kepala Bidang Pemasaran (Hendri Agung Indrianto) beserta Kasi Analisis Data dan Pasar Pariwisata (Danil) berkesempatan mengunjungi Surau Lubuak Landua (Rabu, 12/8/20).
Tim didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Kab. Pasaman Barat beserta Kabid Promosi diajak bertemu langsung dengan Buya Lubuak Landua yang saat ini merupakan keturunan keenam. Pada kesempatan ini Tim juga melakukan ziarah ke makam ayah, kakek dan kakek moyang beliau.
Di Lokasi ini, selain melakukan kunjungan religi terhadap situs budaya untuk mengetahui awal perkembangan Islam di Pasaman Barat, wisatawan juga disuguhi pemandangan sungai yang didalamnya berisi ratusan ikan yang tidak boleh dipancing apalagi dimakan atau biasa disebut “Ikan Larangan”.
*rilis Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat