“Selain mempromosikan secara khusus D3 Perpustakaan Fisipol UMMAT, juga melakukan kerjasama pengembangan sumber daya pengelola Perpustakaan yang ada di Kab. Lombok Timur (Lotim). Hal tersebut dilakukan mengingat Lotim merupakan kabupaten yang menjadi contoh dalam pengelolaan perpustakaan desa di NTB dan mewakili Provinsi di tingkat Nasional’, jelas Ramayanto Ketua UPT PPWA UMMAT.
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa kunjungan tersebut merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan dalam rangka memasifkan promosi UMMAT.
“Masifikasi promosi harus terus ditingkatkan, salah satunya dengan melakukan kunjungan intensif ke sekolah-sekolah dan dinas terkait”, ungkapnya
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Lombok Timur menyambut hangat kedatangan tim promosi dan rombongan dengan mendukung program profesionalitas pengelola perpustakaan desa.
“Kami siap mensupport para pengelola perspustakaan desa yang ada di LOTIM ini untuk menjadi tenaga professional. Untuk menjadi professional, salah satunya dengan menambah kapasitas keilmuan melalui kuliah dan mengambil jurusan D3 Perpustakaan”, ujar H. Marwan, S.Pd., S.Sos.
Beliau juga menjelaskan bahwa Kab. Lombok Timur memiliki perpustakaan desa dan kelurahan yang sudah memiliki Surat Keputusan Pendirian (SKP) dari Bupati sebanyak 191 dari total jumlah seluruh desa/kelurahan sebanyak 254 yang ada.
“Kunjungan ini memungkinkan Program Studi D3 Perpustakaan FISIP UMMAT dapat menjadi salah satu mitra strategis bagi kami untuk mengembangan potensi pengelola perpustakaan desa. Hal ini mengingat keberadaan perpustakaan desa yang ada di LOTIM hampir mencapai 200 yang telah di SK-kan dan prodi D3 Perpustakaan UMMAT merupakan program studi satu-satunya yang ada di wilayah Nusa Tenggara (NTB dan NTT)”, terangnya.
Pada acara yang sama Dekan FISIP UMMAT Dr. H. Muhammad Ali, M.Si selaku ketua rombongan menyampaikan bahwa konsekuensi dari pendirian perpustakaan desa tersebut adalah perlunya pengembangan sumber daya pengelola perpustakaan secara profesional dan berkelanjutan.
“Sumber daya pengelola perpustakaan yang ada di Lotim ini perlu lebih serius diperhatikan oleh Pemda dan kita semua, sehingga prestasi yang telah diraih dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi dengan adanya tenaga-tenaga perpustakaan yang handal dan professional”, ujarnya.
Pak Ali panggilan akrab Dr. Muhammad Ali, berharap bahwa hal yang sama harus direspon juga oleh seluruh pengelola dan stakeholder bidang perpustakaan di NTB. Tentu Lotim menjadi contoh bagi daerah yang lain dalam rangka meningkatkan budaya literasi masyarakat.
“Peningkatkan kapasitas SDM dan layanan informasi yang prima bagi masyarakat harus menjadi tugas seluruh stakeholder yang ada. Dengan begitu, kedepannya dapat berdampak pada peningkatan literasi masyarakat NTB secara Nasional”, harapannya.







