Tim Satuan Tenaga Konselor (SANAK) Kepariwisataan Sumatera Barat semakin diapresiasi oleh kalangan kepariwisataan. Tidak hanya pelaku dan pihak dinas selaku stakeholder lokal, kali ini apresiasi untuk Ajo Wayoik, Yahdi, Adi Kurniawan, Ritno Kurniawan, Yuliza Zen, Ricky Putra Sinaro dan Muhammad Husen bahkan datang langsung dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Lewat komunikasi dengan pihak Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat yang dikomandoi Kadis Novrial, Menteri mengirimkan testimoninya kemarin. Pihak Dinas yang menjadi penaung tim SANAK selama ini langsung mengirim ulang sehingga testimoni tersebut cepat bersebaran.
Dalam testimoni tersebut, Menteri menyapa dengan hangat tim SANAK, tanpa sedikitpun salah menyebutkan kepanjangan akronim ini. Dari penyampaiannya, tampak bahwa Menteri sudah mengetahui bahwa pola kerja tim SANAK adalah pola pendampingan. Dan tujuan kerja dari tim SANAK adalah untuk membangun Sumber Daya Manusia penggerak pariwisata dan industri kreatif di pelosok-pelosok daerah. “Kita ketahui bersama, Sumatera Barat memiliki berbagai potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat banyak dan layak untuk dikembangkan,” sebutnya. Sandiaga Uno bahkan sangat yakin kehadiran tim SANAK akan sangat membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan kepariwisataan.
“Kemenparekraf tengah fokus melaksanakan program tepat manfaat, tepat waktu dan tepat sasaran (3T) yang diharapkan memberi manfaat kepada masyarakat. Seperti memfasilitasi program pendampingan pelaku parekraf dan peningkatan kapasitas SDM Parekraf melalui program Upskilling, Reskilling dan Sertifikasi,” sebutnya. Menteri mengajak seluruh tim SANAK untuk tetap menerapkan protokol covid 19.
Menyambut testimoni yang tentunya sangat memotivasi ini, Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat Novrial menjelaskan bahwa ia dan seluruh jajarannya berinisiatif membentuk tim SANAK lantaran adanya kebutuhan untuk membina para pelaku, oleh pelaku. “Tim SANAK ini terdiri dari mereka yang secara nyata sudah mengembangkan kepariwisataan di lokasi mereka masing-masing. Ada Yahdi yang mengubah mindset pemuda di Kapalo Banda Taram, Adi yang berhasil membangun Green Talao Park, Ritno yang dapat prestasi tingkat dunia berkat lakek tangannya di Nyarai, Husen yang telah mengembangkan ekonomi kreatif hingga menembus pasar ekspor, Ricki yang punya jaringan pemasaran kepariwisataan internasional, Yuliza Zen yang merintis Desa Wisata Kubu Gadang hingga kuat dan terkenal saat ini, dan Ajo Wayoik yang dikenal luas membangun Festival Warga bersama Batajau Seni Piamannya,” kata Novrial. Pejuang muda yang punya banyak tenaga, watku serta fikiran-fikiran baru ini telah berkomitmen untuk mendukung kerja Dinas Pariwisata Sumatera Barat. “Kita mau beri ruang yang lebih lapang pada yang muda, penggerak nyata yang jelas-jelas punya gerakan, punya labor, punya contoh untuk diperlihatkan kepada penggerak lain yang akan mereka motivasi,” katanya.
Sementara itu, Kabid Pemasaran Hendri Agung Indrianto mengatakan, kehadiran SANAK dalam melakukan pendampingan secara langsung di lapangan terbukti sudah turut membantu proses pemasaran lewat produk branding yang dilahirkan setelah pendampingan, maupun dalam membangun kemampuan para pelaku yang didampingi untuk berpromosi secara mandiri. “Mereka beri lebih lho. Saya kira hanya mendampingi saja, ternyata dari logo sampai video dan foto promosi bahkan storynomicnya dibangun semua sama tim SANAK ini. Jadi ini sudah kerja luar biasa. Tentu sangat membantu,” katanya.
Kepala Bidang PDSPE Mulyadi Yanis mengatakan, selama mendapingi tim SANAK ke lapangan, ia tidak pernah melihat semangat yang kendor atau patah. “Mereka semangat semua. Menghadapi pelaku di daerah-derah yang baru mereka datangi itu tidak muda. Apalagi mereka relatif muda. Tapi nyatanya, mereka bisa. Pihak bertikai di pertemukan, sistem yang lemah diperkuat, pertanyaan-pertanyaan mereka jawab, masalah-masalah mereka carikan solusinya. Dan yang lebih membahagiakan bagi para pelaku yang didampingi adalah bahwa proses pendampingan tidak pernah terputus. Mereka terus mengawasi perkembangan hasil dari pendampingan. Singkatnya, tim SANAK ini konsultan selamanya,” sebutnya.
Penggiat wisata Nagari Pagaruyuang, Habibi mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kedatangan tim SANAk ke nagarinya untuk mendampingi dirinya dan kawan-kawannya sesama penggerak. “kami sangat terbantu. Fikiran yang buntu kini sudah tercerahkan. Dan apa-apa yang masih kami ragukan selalu kami tanyakan dan selalu mendapat jawaban. Sekarang kami sudah terkoneksi pula dengan desa-desa wisata lain yang sudah disentuh oleh SANAK. Ini sangat luar biasa,” katanya.
Sementara itu Abdul, penggerak desa wisata Maligi Pssaman Barat juga mengaku sangat termotivasi oleh tim SANAK. “Setelah tim SANAK mendampingi, kini kami sudah membentuk struktur pokdarwis, membentu sanggar seni dan sudah berlatih walau ditengah keterbatasan, semua pemuda bersatu padu sekarang untuk sama-sama membangun pariwisata,” sebutnya.
Muhammad Yahdi, mewakili tim SANAK mengaku sangat bahagia ketika mendapat apresiasi dari Menteri Sandiaga Uno. “Kami tidak tau yang harus kami ucapkan. Kami hanya tau kerja dan berbagi kebaikan. Sekarang dapat apresiasi begini tentu kami sangat bahagia,” sebutnya. Sementara Riki Putra Sinaro berharap apresiasi dari Mentri dapat membuka mata semua pihak bahwa apa yang ia dan para SANAK lakukan di lapangan adalah semata-mata untuk memajukan pariwisata Sumatera Barat. Ketua tim SANAK Ajo Wayoik mengharapkan agar apresiasi dari Menteri ini justru menjadi pelecut bagi seluruh tim agar bekerja lebih keras lagi bagi percepatan pembangunan kepariwisataan dalam bidang penguatan di tingkat bawah. (Rilis Aw*)